THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

widgeo.net

Monday, April 11, 2011

Kuasa mata

Dengan menyebut nama Allah swt, Tuhan pencipta sekalian alam, menjadikannya dalam keadaan sempurna serta meletakkan tugas2 kedalam diri hamba2Nya sesuai dengan kejadiannya. Salawat dan salam buat junjungan besar Baginda SAW, seorang IDOLA, seorang bapa, suami, imam, guru yang sentiasa memikirkan masalah umatnya.


“Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila dibiarkan mata memandang yang dibenci dan dilarang, maka pemiliknya berada ditepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh kedalam jurang.” Demikian potongan nasihat Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam kitab ihya Ulumuddin.

Beliau memberi wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan. Ia juga mengutip sebuah syair, “Semua peristiwa besar awalnya adalah mata. Lihatlah api besar yang awalnya berasal dari percikan api.”

Hampir sama dengan bunyi syair tersebut, sebagian salafushalih mengatakan, “Banyak makanan haram yang boleh menghalangi orang melakukan solat tahajjud dimalam hari. Banyak pula pandangan kepada yang haram sampai menghalanginya dari membaca kitabullah.”

Sahabat2ku..

Semoga Allah memberikan naungan barakah-Nya kepada kita semua. Fitnah ujian tak pernah berhenti. Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah mata. Tapi belum tentu kita termasuk dalam kelompok orang yang dapat memelihara matanya. Padahal, seperti diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali tadi, orang yang keliru menggunakan pandangan, bererti ia terancam bahaya besar kerana mata adalah pintu paling luas yang boleh memberi banyak pengaruh pada hati.

Menurut Imam Ibnul Qayyim, mata adalah penuntun, sementara hati adalah pendorong dan pengikut. Yang pertama, mata memiliki kenikmatan pandangan. Sedang yang kedua, hati, memiliki kenikmatan pencapaian, “Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai.” Jelas Ibnul Qayyim.

Sahabatku..

Di dalam tulisan beliau kitab Raudhatul Muhibbin: “Kata hati kepada mata, “Kau lah yang telah menyeretku pada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan kerana aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman dari kebun yang tak sihat. Kau salahi firman Allah, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.” Kau salahi sabda Rasulullah SAW, “Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya kerana takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan balasan iman padanya, yang akan didapati kelezatan dalam hatinya.” (HR. Ahmad)

Tapi mata berkata kepada hati, “Kau zalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin. Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat dan mengikuti jalan yang engkau tunjukkan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati adalah raja. Dan seluruh tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya. Jika rajanya buruk, buruk pula pasukannya. Wahai hati, jika engkau dianugerahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rosaknya pengikutmu adalah kerana kerosakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah kebaikanmu. Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta kepada Allah, tidak suka zikir kepada-Nya, tidak menyukai firman-Nya, asma dan sifat-sifat-Nya. Allah berfirman, “Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada didalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)


Sahabatku...

Banyak sekali kenikmatan yang menjadi buah memelihara mata. Cuba perhatikan tingkat-tingkat manfaat yang dihuraikan oleh Imam Ibnul Qayyim, “Memelihara pandangan mata, menjamin kebahagiaan seorang hamba didunia dan akhirat". Memelihara pandangan, memberi nuansa kedekatan seorang hamba kepada Allah, menahan pandangan juga boleh menguatkan hati dan membuat seseorang lebih merasa bahagia, menahan pandangan juga akan menghalangi pintu masuk syaitan kedalam hati.

Mengosongkan hati untuk berpikir pada sesuatu yang bermanfaat, Allah akan meliputinya dengan cahaya. Itu sebabnya, setelah firman-Nya tentang perintah untuk mengendalikan pandangan mata dari yang haram, Allah segera menyambungnya dengan ayat tentang “nur”, cahaya. (Al-Jawabul Kafi, 215-217)

Sahabatku...

Perilaku mata dan hati adalah sikap tersembunyi yang sulit diketahui oleh orang lain, kedipan mata apalagi kecenderungan hati, merupakan rahsia diri yang tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah SWT, “Dia (Allah) mengetahui (panadangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al-Mukminun: 19). Itu ertinya, memelihara pandangan mata yang akan menuntun suasana hati, sangat tergantung dengan tingkat keimanan dan kesedaran penuh akan Ilmullah (Pengetahuan Allah). Pemeliharaan mata dan hati, dapat identik dengan tingkat keimanan seseorang.

Sahabatku...

Dalam sebuah hadis dikisahkan, pada hari kiamat ada sekelompok orang yang membawa hasanat (kebaikan) yang sangat banyak. Bahkan Rasulallah SAW menyebutnya, kebaikan itu, bak sebuah gunung. Tapi ternyata, Allah SWT tak memandang apa-apa terhadap prestasi kebaikan itu. Allah menjadikan kebaikan itu tak berfungsi, seperti debu yang berterbangan. Tak ada ertinya. Rasulallah SAW mengatakan, bahwa keadaan seperti itu adalah kerana mereka adalah kelompok manusia yang melakukan kebaikan ketika bersama manusia yang lain. Tapi, tatkala dalam keadaan sendiri dan tak ada manusia lain yang melihatnya, ia melanggar larangan-larangan Allah (HR. Ibnu Majah)

Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yang melihat perbuatan salah, adalah ujian yang akan membuktikan kualiti iman. Di sinilah peranan mengendalikan mata dan kecondongan hati termasuk dalam situasi kesendirian, kerana ia menjadi sebahagian dari suasana yang tak diketahui oleh orang lain, “Hendaklah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya yakinilah bahwa ia melihatmu.”

Walahualam.. Sekadar peringatan buat diri yang lemah ini..

Thursday, April 7, 2011

pesanan untuk aku dan semua..walau dimana pun

Ya Allah ... di ruang Mu aku di sini .. ku sujud pada Mu untuk mengEsakan Mu. Terimalah solat ku dan ibadah ku tanda kasih dan cintaku pada Mu, Wahai Yang Maha Memiliki Dzat Yang Mutlak.

Di jalanan yang sibuk

Di bumi yang tak pernah aman

Pada setiap ruang yang Kau berikan

Di hamparan yang terlalu luas

Di mana jua

Dinginnya salju .. tetapi dingin lagi hatiku

Ku manfaatkan setiap 'ruang' ini

Untuk fana

Di mana saja Kau kiblat ku

Di sini aku

Aku kan tetap sujud

Terima lah ibadah ku kerana aku terlalu rindu pada Mu

Panasnya cuaca namun hatiku tetap sejuk

KeranaNya, wujudnya aku

Yang ada hanyalah Esa

Terimalah ibadah ku

Tiadalah aku punyai daya upaya

Melainkan dengan izin Mu .. wahai Yang Maha Pengampun .. ampunilah aku .. ampunilah aku .... ampunilah aku

Syaitan Membantu Pemuda Ke Masjid

Seorang pemuda bangun awl pagi untuk solat subuh di Masjid. Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaiannya kotor.

Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali ke rumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu, dan, LAGI, berjalan menuju masjid .

Dalam perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama! Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Di rumah, dia, sekali lagi, berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid .

Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang lelaki yang memegang lampu.

Dia menanyakan identiti lelaki tersebut, dan menjawab "Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda..'

Pemuda tersebut mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid .

Saat sampai di masjid , pemuda pertama bertanya kepada lelaki yang membawa lampu untuk masuk dan solat subuh bersamanya, lelaki itu menolak, pemuda itu mengajak lagi hingga berkali kali dan, lagi, jawapannya sama.

Pemuda bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan solat.

lelaki itu menjawab

"Aku adalah IBLIS"

Pemuda itu terkejut dengan jawapan lelaki itu.

Syaitan kemudian menjelaskan, 'Saya melihat kamu berjalan ke masjid , dan sayalah yang membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah, membersihkan badan dan kembali ke masjid, Allah memaafkan semua dosa dosamu.

Saya membuatmu jatuh kali kedua, dan bahkan itupun tidak membuatmu berubah fikiran untuk tinggal di rumah, kamu tetap memutuskan kembali masjid .

Kerana hal itu, Allah memaafkan dosa dosa seluruh anggota keluargamu.

Saya KHUATIR jika saya membuat kamu jatuh untuk kali ketiga, jangan jangan Allah akan memaafkan dosa dosa seluruh penduduk desamu, jadi saya harus memastikan bahawa anda sampai di masjid dengan selamat....'

Moral:
Jangan biarkan Syaitan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya. Jangan melepaskan sebuah niat baik yang hendak kamu lakukan kerana kamu tidak pernah tahu ganjaran yang akan kamu dapat dari segala kesulitan yang kamu temui dalam usahamu untuk melaksanakan niat baik tersebut .

Wednesday, April 6, 2011

Dunia sementara

Dalam hidup ni,
ada kala kita di atas,gembira, selesa, semuanya bagus
ada juga masanya kita terjatuh, terduduk ke bawah.
Sedih, sayu dan sebagainya..

Sama lah dengan iman dan Islam kita.
Ada masa kita rasa sangat selesa dengan hidup,
Tiap-tiap hari, tiap-tiap waktu solat, pastinya di masjid,
Setiap hari berjuz-juz tilawah,Setiap bulan mampu khatamkan Quran,
Setiap waktu redha dan tenteram dengan takdirNya,
Sehingga setiap detik kita mampu tersenyum.

Dan ada juga musimnya kita rasa kitalah yang paling teruk,
Rasa jauhnya kita dengan Pemilik diri ini,
Susahnya nak istiqomahkan ibadah-ibadah yang sebelum ini senang je kita amalkan,
Rasa tiada siapa pun yang kisahkan kita,
Sedangkan hakikatnya Allah sentiasa bersama kita.

…………

Ketika Handzalah, seorang sahabat merasa dirinya seolah-olah seorang munafiq, beliau mendatangi Rasulullah untuk mengadu rasa.

Tenang sahaja Rasulullah SAW bersabda.

“Memang begitulah semua manusia. Ada masanya mereka ingat kepada Allah dan ada masanya mereka lupa. Kerana itulah kita dipanggil manusia (pelupa).

Wahai Handzalah, apabila kamu ingat kepada Allah hendaklah kamu bersyukur. Dan apabila kamu lupa cepat2lah kamu memohon taubat dan perlindungan daripada Allah”.


Kata ulama’ berkaitan beza orang mukmin dan orang fasiq apabila berbuat maksiat.

Orang mukmin dikala dia berbuat maksiat terus ingat kepada Allah, insaf dan segera memohon taubat kepada Allah.

Manakala orang fasiq yang berbuat maksiat akan merasa seronok, bangga dengan maksiat yang dilakukan.

kaya